Evaluasi Pembelajaran




Unsur Fundamental pada Desain Grafis

Urgensi Pemilihan Unsur dalam Desain

Dalam membuat sebuah desain dalam media pembelajaran tentunya tidak dapat sembarangan memilih terutama unsur – unsur dasar. Meskipun desain tidak hanya dipengaruhi oleh hal tersebut, namun pemilihan unsur memiliki posisi tersendiri dalam menilai baik atau buruknya sebuah desain. Namun secara garis besar pemilihan unsur yang tepat akan dapat membawa desain yang dibuat menjadi sebuah karya yang indah atau sebaliknya. Adapun urgensi dari pemilihan unsur yang tepat dalam mendesain sebuah karya terutama untuk media pembelajaran adalah sebagai berikut :
1.    Menjaga atensi atau fokus dari pengguna
2.    Membuat pengguna memiliki pandangan positif saat menggunakannya pertama kali
3.    Mampu mengarahkan pengguna kepada hal – hal yang menjadi poin utama
Adapun unsur – unsur fundamental yang dapat mempengaruhi sebuah desain yaitu warna, gambar, tipografi, komposisi dan layout. Adapun mengapa pemilihan unsur – unsur ini penting akan dijelaskan dalam sub bab berikutnya.

Warna

Warna merupakan unsur yang selalu ada dalam setiap desain grafis apapun macamnya. Dalam pemilihan warna tentu tidaklah sembarangan. Jika memilih warna yang tidak serasi maka desain yang dibuat akan mengakibatkan desain yang buruk dan tidak enak untuk dipandang serta pesan yang ingin disampaikan akan bias atau bahkan tidak diterima dengan efektif oleh komunikan.
Dalam memilih warna, desainer biasanya memilih dengan menggunakan beberapa cara, yang paling dikenal dengan cara menggunakan lingkaran warna atau color wheel.


Untuk memahami bagaimana cara pemilihan yang baik, biasanya desainer harus memahami penggolongan warna sebagai berikut :
1.    Primary Color (Warna pokok)
Warna pokok merupakan warna tanpa ada penggabungan warna lainnya. Warna pokok hanya tiga yaitu merah, biru, dan kuning.
2.    Secondary Color (Warna Sekunder)
Warna sekunder adalah warna yang tercipta dari penggabungan 2 warna pokok. Sebagai contoh merah jika dicampur dengan biru akan menghasilkan warna ungu dan kuning dicampur dengan warna biru akan menciptakan warna hijau.
3.    Tertiary Color (Warna Tersier)
Warna tersier merupakan hasil dari penggabungan warna pokok dengan warna sekunder. Warna tersier ini memiliki jangkauan yang paling luas dan dapat digabungkan warna tersier dengan yang warna lainnya sehingga menghasilkan warna baru.

Adapun cara memilih warna yang baik dapat menggunakan beberapa teknik berikut :
1.    Monochromatic
Adalah teknik penggunaan satu warna namun mampu menghasilkan warna lain dengan cara menambahkan saturation (kecerahan) atau value (gelap-terang) pada warna tersebut.
  
2.    Complementary
Adalah cara memilih warna yang berkebalikan satu sama lain. Hal ini mampu memberikan kontras yang baik dalam desain. Dengan perbedaan warna yang sangat terlihat sehingga desain yang akan dibuat akan memiliki kekuatan warna yang kuat.

3.    Split complementary
Split Complementary merupakan teknik kembangan dari complementary. Tetap menggunakan warna yang berkebalikan pada color wheel namun ditambahkan satu warna lainnya dari salah satu sisi dengan cara menggeser ke kiri dan ke kanan satu warna.

4.    Tertary triad
Merupakan teknik yang menggunakan bantuan dari garis yang membentuk segitiga sama sisi untuk menentukan warna yang dapat dikolaborasikan dengan baik dalam color wheel.

5.    Analogous
Analogous menggunakan teknik memilih warna – warna yang saling berdekatan tanpa spasi sehingga memberikan suasana satu warna dengan gradasi warna yang baik.


C.    Gambar
Gambar merupakan salah satu unsur fundamental yang dapat menjadikan sebuah desain lebih atraktif dan penyampaian pesan kepada komunikan akan lebih efektif dan efisien jika pemilihan gambar dilakukan dengan baik. Gambar memiliki beberapa macam namun secara umum dapat dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu gambar piksel dan vektor

1.    Gambar piksel
Merupakan gambar yang dibuat dari jutaan bahkan milyaran piksel warna yang bergabung sehingga membentuk sebuah gambar. Kelebihan dari gambar ini adalah banyak gambar dengan resolusi tinggi tersedia secara gratis di situs – situs online seperti freepik.com. adapun kekurangannya jika gambar ini beresolusi rendah maka akan rusak jika diperbesar sehingga menghasilkan gambar yang bias (blur) sehingga akan mengakibatkan gambar pecah dan tidak menarik jika dipakai dalam sebuah desain.
2.    Gambar vektor
Vektor merupakan gambar yang dibuat dengan menggunakan teknik khusus dengan melibatkan geometri atau poligon yang disambung sehingga membentuk sebuah gambar yang diinginkan dan biasanya dibuat dengan aplikasi khusus seperti corelDraw dan Adobe Ilustrator.
Kelebihan dari gambar vektor adalah mampu diperbesar tanpa merusak piksel atau gambar secara keseluruhan namun kelemahan dari gambar vektor ini adalah jarang tersedia secara online kecuali gambar vektor yang memiliki watermark diatas gambar sehingga akan merusak gambar itu sendiri. Untuk mendapatkan gambar vektor yang baik dapat membuatnya sendiri atau membeli gambarnya secara online.
D.    Tipografi
Merupakan nama lain dari gaya atau bentuk tulisan namun dapat dikatakan pula sebagai seni tulisan. Tipografi sendiri mampu dijadikan desain dengan kolaborasi warna atau gambar. Biasanya tipografi digunakan tergantung dari macam desain apa yang hendak dibuat.

Tipografi sendiri dipilih sesuai dengan tema, kegunaan dan bahkan dari media apa tipografi itu akan dipublikasikan, elektronik atau cetak. Adapun hal – hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan tipografi untuk sebuah desain grafis adalah sebagai berikut :
1.    Jenis tulisan (font)
a.    Serif font
Serif merupakan bentuk tulisan dengan menambahkan garis sehingga membentuk sebuah huruf yang terlihat formal. Contoh nama serif font adalah Times New Roman, Cambria dan Georgia. Bentuk tulisan ini biasa digunakan untuk desain – desain tradisional seperti surat – surat resmi, undangan acara resmi dan media cetak.
b.    Sans Serif font
Kebalikan daripada serif font, bentuk tulisan ini tidak memiliki garis tambahan dan terlihat lebih modern. Contoh dari sans serif adalah Gill Sans MT, Arial dan Aharoni. Karena bentuknya yang terlihat modern, jenis bentuk tulisan ini biasanya digunakan untuk media publikasi digital, baik untuk komputer, tablet atau smartphone karena lebih mudah dibaca dibandingkan serif font.
c.    Display font
Merupakan bentuk tulisan yang terlihat dekoratif dan memiliki karakternya masing – masing. Display font biasanya digunakan untuk desain dengan tulisan sedikit atau menjadi judul atau header dalam sebuah desain. Namun penggunaan font ini juga harus memperhatikan tema dan hal lainnya yang berkaitan dengan desain yang hendak dibuat sehingga tidak menjadi rusak.
2.    Bentuk tulisan
Ada beberapa bentuk tulisan yang telah biasa kita ketahui seperti tulisan miring (italic), tebal (bold), bergaris bawah (underline), namun dalam sebuah desain terkadang karakter ini bertambah dengan adanya tinggi rendahnya tulisan sehingga menimbulkan kesan yang tidak monoton pada desain yang dibuat tersebut.
3.    Harmonisasi bentuk dan jenis tulisan
Banyak cara membuat sebuah desain terlihat simpel namun elegan dengan menggunakan tulisan. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk membuat desain simpel namun tetap terlihat elegan, yaitu sebagai berikut :
a.    Menggunakan 1 atau 2 jenis huruf dalam sebuah desain
b.    Mengkolaborasikan tulisan yang sejenis namun berbeda bentuk
c. Gunakan dan berinovasi dengan hierarki (petunjuk untuk pengguna dalam menentukan membaca dari awal dan selanjutnya), leading (spasi atau jarak antara baris), tracking (jarak antara huruf), dan kerning (jarak antara karakter tertentu) dalam mendesain

E.     Komposisi dan Layout
Unsur fundamental terakhir adalah komposisi dan layout. Unsur ini berpengaruh terhadap keseluruhan desain karena unsur ini menentukan bagaimana bentuk desain secara besar. Jika komposisi dan layout tidak digunakan dengan baik maka hasil desain yang akan dibuat akan terlihat kurang rapih dan tidak enak dipandang karena struktur desain yang tidak tertata.

Mengenal Desain Grafis

Desain grafis merupakan salah satu mata kuliah khusus program studi teknologi pendidikan. Dalam pelaksanaannya akan memuat teori dasar yang berhubungan dengan desain grafis serta pemanfaatannya serta praktek langsung dalam pembuatan desain grafis baik menggunakan

Kelebihan dan kekurangan Desain Grafis

Setiap media baik media visual, audio maupun lainnya tentu memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri dan terkadang tidak semua media cocok untuk dipergunakan dalam sebuah pembelajaran. Baik di kelas maupun di luar kelas. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan juga bahwa media berbasis visual grafis tentu tidak dapat dipergunakan dalam semua proses pembelajaran.
Sebagai seorang pembelajar yang baik, tentunya pengetahuan mengenai karakteristik desain grafis sangat diperlukan dalam pemilihan media pembelajaran yang tepat termasuk didalamnya adalah media yang berhubungan desain grafis. Berikut ini kelebihan dan kekurangan desain grafis dalam fungsinya sebagai media pembelajaran :

1.    Kelebihan desain grafis
a.    Dapat dipergunakan berulang kali
b.    Dapat memuat data atau informasi di masa lalu yang bersifat tidak dapat diulang (peristiwa satu waktu)
c.    Dapat memuat informasi yang bersifat abstrak dan sulit dimengerti jika hanya bersifat verbal
d.    Bersifat ekonomis dan dapat diproduksi secara besar
e.    Perawatan media grafis mudah dan murah
f.     Penggunaan dapat dilakukan dengan skala besar atau individual
g.    Dapat digunakan dalam berbagai mata pelajaran

2.    Kekurangan desain grafis
a.    Efektivitas dan efisiensi kurang baik
b.    Terkadang memerlukan tempat atau suasana khusus untuk menampilkannya
c.    Media dapat mudah hilang
d. Perlu proses pembuatan yang cukup panjang jika memuat informasi atau data yang banyak