Unsur Fundamental pada Desain Grafis
2:57 AM
Unknown
0 Comments
2:57 AM Unknown 0 Comments
Urgensi
Pemilihan Unsur dalam Desain
Dalam membuat sebuah desain
dalam media pembelajaran tentunya tidak dapat sembarangan memilih terutama unsur
– unsur dasar. Meskipun desain tidak hanya dipengaruhi oleh hal tersebut, namun
pemilihan unsur memiliki posisi tersendiri dalam menilai baik atau buruknya sebuah
desain. Namun secara garis besar pemilihan unsur yang tepat akan dapat membawa
desain yang dibuat menjadi sebuah karya yang indah atau sebaliknya. Adapun
urgensi dari pemilihan unsur yang tepat dalam mendesain sebuah karya terutama
untuk media pembelajaran adalah sebagai berikut :
1. Menjaga
atensi atau fokus dari pengguna
2. Membuat
pengguna memiliki pandangan positif saat menggunakannya pertama kali
3. Mampu
mengarahkan pengguna kepada hal – hal yang menjadi poin utama
Adapun unsur – unsur
fundamental yang dapat mempengaruhi sebuah desain yaitu warna, gambar,
tipografi, komposisi dan layout. Adapun mengapa pemilihan unsur – unsur ini
penting akan dijelaskan dalam sub bab berikutnya.
Warna
Warna merupakan unsur yang
selalu ada dalam setiap desain grafis apapun macamnya. Dalam pemilihan warna
tentu tidaklah sembarangan. Jika memilih warna yang tidak serasi maka desain
yang dibuat akan mengakibatkan desain yang buruk dan tidak enak untuk dipandang
serta pesan yang ingin disampaikan akan bias atau bahkan tidak diterima dengan
efektif oleh komunikan.
Dalam memilih warna, desainer
biasanya memilih dengan menggunakan beberapa cara, yang paling dikenal dengan
cara menggunakan lingkaran warna atau color wheel.
Untuk memahami bagaimana cara
pemilihan yang baik, biasanya desainer harus memahami penggolongan warna
sebagai berikut :
1. Primary
Color (Warna pokok)
Warna pokok merupakan warna tanpa ada penggabungan warna
lainnya. Warna pokok hanya tiga yaitu merah, biru, dan kuning.
2. Secondary
Color (Warna Sekunder)
Warna sekunder adalah warna yang tercipta dari penggabungan
2 warna pokok. Sebagai contoh merah jika dicampur dengan biru akan menghasilkan
warna ungu dan kuning dicampur dengan warna biru akan menciptakan warna hijau.
3. Tertiary
Color (Warna Tersier)
Warna tersier merupakan hasil dari penggabungan warna pokok
dengan warna sekunder. Warna tersier ini memiliki jangkauan yang paling luas
dan dapat digabungkan warna tersier dengan yang warna lainnya sehingga
menghasilkan warna baru.
Adapun cara memilih warna yang
baik dapat menggunakan beberapa teknik berikut :
1. Monochromatic
Adalah
teknik penggunaan satu warna namun mampu menghasilkan warna lain dengan cara
menambahkan saturation (kecerahan) atau value (gelap-terang) pada warna
tersebut.
2. Complementary
Adalah cara memilih
warna yang berkebalikan satu sama lain. Hal ini mampu memberikan kontras yang
baik dalam desain. Dengan perbedaan warna yang sangat terlihat sehingga desain
yang akan dibuat akan memiliki kekuatan warna yang kuat.
3. Split
complementary
Split Complementary
merupakan teknik kembangan dari complementary. Tetap menggunakan warna yang
berkebalikan pada color wheel namun ditambahkan satu warna lainnya dari salah
satu sisi dengan cara menggeser ke kiri dan ke kanan satu warna.
4. Tertary
triad
Merupakan teknik yang
menggunakan bantuan dari garis yang membentuk segitiga sama sisi untuk
menentukan warna yang dapat dikolaborasikan dengan baik dalam color wheel.
5. Analogous
Analogous menggunakan
teknik memilih warna – warna yang saling berdekatan tanpa spasi sehingga
memberikan suasana satu warna dengan gradasi warna yang baik.
C. Gambar
Gambar merupakan salah satu
unsur fundamental yang dapat menjadikan sebuah desain lebih atraktif dan
penyampaian pesan kepada komunikan akan lebih efektif dan efisien jika
pemilihan gambar dilakukan dengan baik. Gambar memiliki beberapa macam namun
secara umum dapat dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu gambar piksel dan
vektor
1. Gambar
piksel
Merupakan gambar yang dibuat dari jutaan bahkan milyaran
piksel warna yang bergabung sehingga membentuk sebuah gambar. Kelebihan dari
gambar ini adalah banyak gambar dengan resolusi tinggi tersedia secara gratis
di situs – situs online seperti freepik.com. adapun kekurangannya jika
gambar ini beresolusi rendah maka akan rusak jika diperbesar sehingga
menghasilkan gambar yang bias (blur) sehingga akan mengakibatkan gambar pecah
dan tidak menarik jika dipakai dalam sebuah desain.
2. Gambar
vektor
Vektor merupakan gambar yang dibuat dengan menggunakan
teknik khusus dengan melibatkan geometri atau poligon yang disambung sehingga
membentuk sebuah gambar yang diinginkan dan biasanya dibuat dengan aplikasi
khusus seperti corelDraw dan Adobe Ilustrator.
Kelebihan dari gambar vektor adalah mampu diperbesar tanpa
merusak piksel atau gambar secara keseluruhan namun kelemahan dari gambar
vektor ini adalah jarang tersedia secara online kecuali gambar vektor yang
memiliki watermark diatas gambar sehingga akan merusak gambar itu sendiri.
Untuk mendapatkan gambar vektor yang baik dapat membuatnya sendiri atau membeli
gambarnya secara online.
D. Tipografi
Merupakan nama lain dari gaya
atau bentuk tulisan namun dapat dikatakan pula sebagai seni tulisan. Tipografi
sendiri mampu dijadikan desain dengan kolaborasi warna atau gambar. Biasanya
tipografi digunakan tergantung dari macam desain apa yang hendak dibuat.
Tipografi sendiri dipilih
sesuai dengan tema, kegunaan dan bahkan dari media apa tipografi itu akan dipublikasikan,
elektronik atau cetak. Adapun hal – hal yang harus diperhatikan dalam
menggunakan tipografi untuk sebuah desain grafis adalah sebagai berikut :
1. Jenis
tulisan (font)
a. Serif
font
Serif merupakan bentuk tulisan dengan menambahkan garis
sehingga membentuk sebuah huruf yang terlihat formal. Contoh nama serif font
adalah Times New Roman, Cambria dan Georgia. Bentuk tulisan ini biasa digunakan
untuk desain – desain tradisional seperti surat – surat resmi, undangan acara
resmi dan media cetak.
b. Sans
Serif font
Kebalikan daripada serif font, bentuk tulisan ini tidak
memiliki garis tambahan dan terlihat lebih modern. Contoh dari sans serif
adalah Gill Sans MT, Arial dan Aharoni. Karena bentuknya yang terlihat modern,
jenis bentuk tulisan ini biasanya digunakan untuk media publikasi digital, baik
untuk komputer, tablet atau smartphone karena lebih mudah dibaca dibandingkan
serif font.
c. Display
font
Merupakan bentuk tulisan yang terlihat dekoratif dan
memiliki karakternya masing – masing. Display font biasanya digunakan untuk
desain dengan tulisan sedikit atau menjadi judul atau header dalam sebuah
desain. Namun penggunaan font ini juga harus memperhatikan tema dan hal lainnya
yang berkaitan dengan desain yang hendak dibuat sehingga tidak menjadi rusak.
2. Bentuk
tulisan
Ada beberapa bentuk tulisan yang telah biasa kita ketahui
seperti tulisan miring (italic), tebal (bold), bergaris bawah (underline),
namun dalam sebuah desain terkadang karakter ini bertambah dengan adanya tinggi
rendahnya tulisan sehingga menimbulkan kesan yang tidak monoton pada desain
yang dibuat tersebut.
3. Harmonisasi
bentuk dan jenis tulisan
Banyak cara membuat sebuah desain terlihat simpel namun
elegan dengan menggunakan tulisan. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk
membuat desain simpel namun tetap terlihat elegan, yaitu sebagai berikut :
a. Menggunakan
1 atau 2 jenis huruf dalam sebuah desain
b. Mengkolaborasikan
tulisan yang sejenis namun berbeda bentuk
c. Gunakan
dan berinovasi dengan hierarki (petunjuk untuk pengguna dalam menentukan
membaca dari awal dan selanjutnya), leading (spasi atau jarak antara baris),
tracking (jarak antara huruf), dan kerning (jarak antara karakter tertentu) dalam
mendesain
E. Komposisi
dan Layout
Unsur fundamental terakhir adalah komposisi dan
layout. Unsur ini berpengaruh terhadap keseluruhan desain karena unsur ini
menentukan bagaimana bentuk desain secara besar. Jika komposisi dan layout
tidak digunakan dengan baik maka hasil desain yang akan dibuat akan terlihat
kurang rapih dan tidak enak dipandang karena struktur desain yang tidak tertata.Mengenal Desain Grafis
12:50 AM
Unknown
0 Comments
12:50 AM Unknown 0 Comments
Desain grafis merupakan salah
satu mata kuliah khusus program studi teknologi pendidikan. Dalam
pelaksanaannya akan memuat teori dasar yang berhubungan dengan desain grafis
serta pemanfaatannya serta praktek langsung dalam pembuatan desain grafis baik
menggunakan
Kelebihan
dan kekurangan Desain Grafis
Setiap media baik media
visual, audio maupun lainnya tentu memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri
dan terkadang tidak semua media cocok untuk dipergunakan dalam sebuah
pembelajaran. Baik di kelas maupun di luar kelas. Berdasarkan hal tersebut
dapat disimpulkan juga bahwa media berbasis visual grafis tentu tidak dapat
dipergunakan dalam semua proses pembelajaran.
Sebagai seorang pembelajar
yang baik, tentunya pengetahuan mengenai karakteristik desain grafis sangat
diperlukan dalam pemilihan media pembelajaran yang tepat termasuk didalamnya
adalah media yang berhubungan desain grafis. Berikut ini kelebihan dan
kekurangan desain grafis dalam fungsinya sebagai media pembelajaran :
1. Kelebihan
desain grafis
a. Dapat
dipergunakan berulang kali
b. Dapat
memuat data atau informasi di masa lalu yang bersifat tidak dapat diulang
(peristiwa satu waktu)
c. Dapat
memuat informasi yang bersifat abstrak dan sulit dimengerti jika hanya bersifat
verbal
d. Bersifat
ekonomis dan dapat diproduksi secara besar
e. Perawatan
media grafis mudah dan murah
f. Penggunaan
dapat dilakukan dengan skala besar atau individual
g. Dapat
digunakan dalam berbagai mata pelajaran
2. Kekurangan
desain grafis
a. Efektivitas
dan efisiensi kurang baik
b. Terkadang
memerlukan tempat atau suasana khusus untuk menampilkannya
c. Media
dapat mudah hilang
d. Perlu proses pembuatan yang cukup panjang jika memuat informasi atau data yang banyak
d. Perlu proses pembuatan yang cukup panjang jika memuat informasi atau data yang banyak
Subscribe to:
Posts (Atom)
0 comments: